Selasa, 06 Mei 2014

Video Koordinasi Bidikan dan Trigger

(video copyright www.bensport.fr)

Video diatas adalah contoh dari koordinasi bidikan dan trigger yang benar. Sedangkan video dibawah adalah contoh dari video koordinasi bidikan dan trigger yang salah


Dari kedua video diatas ada 3 hal yang harus diperhatikan:

1. Kedudukan Pejera (Bidikan)
2. Tekanan Trigger
3. Follow Through

Pada contoh yang benar kita dapat melihat bahwa sights (gabungan pejera depan dan belakang) tetap
bergerak tetapi dalam pola yang stabil. Tentu dalam dunia nyata sulit ditemukan goyangan sestabil itu. Ada 2 hal penting yang perlu digaris bawahi dalam membidik; (1) Bidikan harus stabil (stabil, bukan diam) dari sebelum, saat dan sesudah tembakan dan (2) Jangan mencoba membetulkan kedudukan bidikan yang sudah tidak sesuai.

Menurut saya, koordinasi bidikan adalah hasil dari rangkain proses. Proses itu adalah posisi (kaki, badan, bahu, tangan kepala), grip(muscle tone dll), arc of movement, NPA dan triggering+follow through. Jadi apabila proses ini sudah berjalan dengan baik, otomatis bidikan juga baik.

Logikanya begini, apabila 1+1=2, 1 adalah proses yang benar, bisa posisi atau grip. 2 adalah hasil atau bidikan yang benar. Jadi bisa dikatakan proses yang benar + proses yang benar = bidikan yang benar
Tidak mungkin 1+0=2, proses yang benar+proses yang salah=bidikan yang benar (berbeda dengan hitungan diatas)

Cara membedakan proses yang benar secara singkat:
1. Posisi = Nyaman, Konsisten, Tidak ada gerakan yang tidak direncanakan
2. Grip =  Nyaman, Tidak ada rongga, Tidak berubah saat menaikan, menahan atau menurunkan trigger, Tidak memaksa bidikan untuk diam
3. Arc of Movement(Goyangan senjata) = Seharusnya adalah gerakan alami saat menahan senjata (Tangan yang menahan pistol adalah satu kesatuan, tidak terputus pada pergelangan tangan/ siku)
4. NPA, Natural Point of Aim = Senjata anda dapat mengarah ke aiming area dengan alami tanpa paksaan
5. Triggering = gerakan trigger tidak mengganggu kedudukan bidikan, recoil mengarah ke belakang,
6. Follow Through = Follow Through yang benar hanya terjadi jika trigger yang benar (follow through seharusnya menjadi gerakan lanjutan yang tidak dibuat-buat)

Apa hubunganya triggering? sebuah proses menggerakan trigger yang benar tidak mengganggu bidikan. Video diatas adalah contoh fatal kesalahan pergerakan trigger. Meskipun seharusnya untuk mencapai kesalahan se-ekstrem itu dibutuhkan kesalahan yang lain. Dan yang paling relevan adalah pergelangan trigger yang tidak terkunci/konsisten.

Jika di kaitkan dengan teori dari Mr.Kim yang disampaikan di Kuwait. Mr. Kim membagi koordinasi proses menembak menjadi 2:


Coordination (trigger-time)
  -, (Breathing + Muscle Tension + Aiming) = 1 (Holding)
-, Trigger-pull = 2

Saya rasa teori Mr.Kim relevan dengan video diatas bahwa trigger-time (atau saya lebih suka menyebutnya momen) memiliki 2 elemen: Holding (atau bisa di nalar menjadi proses menahan/membidik) dan tarikan trigger. 2 Elemen ini adalah elemen vital dalam koordinasi menembak.

Kita sudahi saja artikel ini. Elemen per elemen lain akan dibahas dalam artikel yang berbeda dengan lebih detail. Jujur, koordinasi adalah hal yang paling susah diulas. Mudah-mudahan artikel ini tidak membuat pembacanya tambah bingung. Lebih baik lagi jika pembaca memberi masukan.

Salam Olahraga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar